Kamis, 01 Agustus 2013

contoh MAKALAH SOSIOLOGI-ANTROPOLOGI PENDIDIKAN

MAKALAH SOSIOLOGI-ANTROPOLOGI PENDIDIKAN
Penyimpangan Budaya Turun Menurun Berupa Pembelian Kunci Jawaban Ujian Nasional di Sekolah Menengah Atas”
  Disusun Oleh     :
Indah Erika Sari
12818244022
Pendidikan Akuntansi (Internasional)
Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Yogyakarta
2013



DAFTAR ISI
















PENDAHULUAN
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Secara umum  budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Sekolah adalah sebuah lembaga yang dirancang untuk pengajaran peserta didik di bawah pengawasan guru. Sekolah dan budaya adalah dua kata saling berhubungan erat yang dapat disatukan menjadi budaya sekolah. Budaya sekolah adalah keyakinan dan nilai-nilai milik bersama yang menjadi pengikat kuat kebersamaan mereka sebagai warga suatu masyarakat. Jika definisi ini diterapkan di di sekolah, sekolah dapat saja memiliki sejumlah kultur dengan satu kultur dominan dan kultur lain sebagai subordinasi.( Kennedy, 1991 ) .
Budaya dan Sekolah tidak dapat dipisahkan, karena keduanya merupakan entitas yang saling mencakupi. Kegiatan pendidikan di sekolah  merupakan proses pembudayaan, artinya pendidikan membuat siswa menjadi berbudaya. Kebudayaan merupakan salah satu landasan bagi pendidikan di sekolah, karena di dalamnya terkandung nilai nilai kehidupan yang dapat  menjadi pedoman hidup bagi siswa ketika pendidikan dan pembelajaran itu berlangsung.
Penyimpangan kebudayaan adalah suatu bentuk ketidakmampuan seseorang menyerap budaya yang berlaku sehingga bertentangan dengan budaya yang ada di masyarakat. Dalam konteks ini yang dimaksud adalah penyimpangan yang dilakukan oleh siswa ketika berada disekolah. Dijaman sekarang banyak siswa yang marak melakukan penyimpangan terhadap budaya di sekolah. Salah satu bentuk penyimpangan tersebut adalah membeli kunci jawaban ketika ujian nasional hampir diselenggarakan.
Dari uraian diatas maka saya tertarik mengangkat judul Penyimpangan Budaya Turun Menurun Berupa Pembelian Kunci Jawaban Ujian Nasional di Sekolah Menengah Atas dari tema Budaya Sekolah dan makalah ini saya susun untuk memenuhi tugas sosiologi-antropologi pendidikan.

1.                  Faktor Apa saja yang mempengaruhi siswa SMA untuk membeli kunci jawaban soal ujian nasional?
2.                  Bagaimana cara mengatasi agar siswa SMA tidak melakukan kecurangan dengan membeli kunci jawaban soal ujian nasional ?

  1. Tujuan Umum
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Sosiologi Antropologi Pendidikan pada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta Program Studi Pend.Akuntansi Internasional 2012.
  1. Tujuan khusus
a.       Untuk mengetahui factor factor yang mempengaruhi siswa SMA membeli kunci jawaban soal ujian nasional.
b.      Untuk mengetahui cara-cara agar siswa SMA tidak melakukan kecurangan dengan membeli kunci jawaban soal ujian nasional.
Dalam penyusunan makalah ini saya menggunakan metode literatur, yaitu dengan  membaca beberapa literatur yang berhubungan dengan pokok bahasan yang bersumber dari internet.
5.1 Manfaat
a.       Dapat mengetahui kecurangan yang dilakukan siswa SMA ketika ujian nasional akan diselenggarakan.
b.      Dapat mengetahui mata pelajaran yang dianggap siswa SMA sebagai momok Ujian Nasional.







PEMBAHASAN

Di jaman sekarang ini, banyak siswa SMA yang melakukan kecurangan dalam menghadapi ujian nasional. Tak hanya sekedar mencontek ,hal yang sudah tak asing lagi adalah membeli kunci jawaban soal ujian nasional. Faktor –faktor yang mempengaruhi hal tersebut antara lain adalah Kurangnya rasa percaya diri. Siswa SMA merasa cemas ketika mencoba mengerjakan ujian dengan usaha sendiri. Mereka tidak yakin dengan apa yang mereka kerjakan sehingga mereka melakukan penyimpangan dengan merogoh goceng yang tak sedikit, untuk membeli kunci jawaban. Rasa ketidakpercayaan tersebut biasanya timbul karena banyak siswa yang masih kurang belajar untuk menghadapi ujian nasional.
Faktor dominan yang menyebabkan siswa melakukan penyimpangan tersebut adalah keinginan lulus Ujian Nasional dengan nilai tinggi untuk menembus perguruan tinggi favorit secara mudah. Hal tersebut membuat siswa mudah percaya dengan iming-iming adanya kunci jawaban dan memacu hasrat untuk memiliki kunci tersebut sebagai pembantu masuk perguruan tinggi favorit. Meskipun harganya dibilang cukup mahal namun mereka tetap saja membeli  kunci tersebut yang belum tentu kebenarannya.
        Adanya tradisi turun menurun dari setiap generasi ke generasi selanjutnya juga menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya kecurangan saat ujian nasional hampir diselenggarakan. Biasanya siswa membeli kunci jawaban ujian nasional dari channel generasi sebelumnya. Apabila generasi sebelumnya lulus 100 % maka generasi selanjutnya pun tak mau kalah. Mereka tentu mencari tahu bagaimana agar lulus seperti kakak tingkatnya. Setelah tahu jika ternyata generasi sebelumnya lulus 100 % karena melakukan pembelian kunci jawaban, generasi berikutnyapun akan melakukan hal yang sama. Jika ternyata  kunci jawaban tersebut terbukti sangat akurat maka otomatis generasi selanjutnya juga akan melakukan pembelian kunci jawaban dari generasi yang berhasil lulus tersebut. Biasanya pembelian kunci jawaban dilakukan secara massal dengan iuran setiap siswa yang ada di satu sekolah.


        Memang cukup sulit untuk mengatasi pembelian kunci jawaban. Rasa ketidakpercayaan yang timbul, ambisius untuk menjadi mahasiswa perguruan tinggi favorit dan tradisi turun temurun cukup sulit untuk dihilangkan.Namun sebenarnya ada hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi kecurangan tersebut. Salah satu diantarnya adalah menambah jam belajar siswa di sekolah agar mereka lebih menguasai materi ujian nasional. Sehingga ketika mengerjakan ujian  nanti siswa tidak akan menganggap ujian nasional tersebut seperti momok yang menyeramkan. Tetapi mereka menganggap ujian adalah hal yang mudah karena telah mempersiapkan diri dengan menguasai materi jauh hari sebelum ujian nasional diselenggarakan.
        Hal lain yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan motivasi dan doa kepada siswa. Pihak sekolah dapat mendatangkan seorang motivator atau trainer untuk memotivasi siswanya. Dengan begitu maka siswa akan lebih siap ketika akan menghadapi ujian nasional karena telah mendapatkan motivasi yang membuat mereka semangat. Tak lupa juga untuk menanamkan doa agar siswa yakin bahwa ketika ujian nasional nanti sesungguhnya yang dapat memberikan pertolongan hanyalah  Tuhan Yang Maha Esa. Sehingga mereka akan selalu berdoa dan berusaha untuk menghadapi ujian nasional.
        Pencegahan pembelian kunci jawaban ujian nasional juga dapat dikendalikan oleh aparat Negara. Salah satu aparat Negara yang dapat berperan adalah polisi. Polisi harus lebih siaga agar tidak terjadi transaksi jual beli kunci jawaban ketika musim ujian nasional. Penjagaan soal harus lebih diperketat agar tidak ada oknum-oknum yang melakukan tindak pencurian soal dan jawaban ujian nasional. Apabila telah terjadi pencurian maka oknum yang melakukan pencurian terhadap soal dan jawaban ujian nasional harus dihukum secara adil.






PENUTUP
3.1 Kesimpulan
        Faktor yang menyebabkan maraknya pembelian kunci jawaban adalah ketidakyakinan siswa ketika akan menghadapi ujian nasional. Keinginan untuk mendapatkan perguruan tinggi favorit juga menjadi salah satu pemicu kegiata  transaksi jual beli kunci jawaban ujian nasional. Selain itu budaya turun menurun antar generasi juga menjadi salah satu factor terjadinya pembelian kunci jawaban ujian nasional. Hal itu dapat dicegah dengan memberikan  jam tambahan belajar di sekolah, memberikan motivasi dan yang tak kalah penting adalah pengendalian yang harus dilakukan oleh aparat Negara. Sehingga dengan begitu transaksi jual beli kunci jawaban ujian nasional dapat berkurang.
3.2 Saran
        Saran saya agar pembelian kunci jawaban tidak marak lagi adalah memberikan hukum yang lebih tegas kepada oknum oknum yang mencuri dan mengedarkan kunci jawaban ujian nasional tersebut. Karena Sumber utama jual beli kunci jawaban berasal dari oknum oknum yang melakukan tindakan menyimpang.













Tidak ada komentar:

Posting Komentar